href='https://maxcdn.bootstrapcdn.com/font-awesome/4.3.0/css/font-awesome.min.css' rel='stylesheet'/> AGRIBISNIS BENIH IKAN BLOG: agri olah ikan
Showing posts with label agri olah ikan. Show all posts
Showing posts with label agri olah ikan. Show all posts

Friday, April 28, 2017

Pindang Baung yang Belum Tergantikan




Bagi saya pindang baung termasuk menu yang jarang kujumpai. Sebenarnya bukan jarang, namun saya menjauhkan diri menu ini. Menu ini termasuk menu mewah buatku. Karena saya sudah memasukkan di memori bawah sadar sebagai menu yang mewah, tentu saja menu ini kemungkinan kecil kupesan. Lanjutannya rasanya juga tidak jauh amat dengan pindang patin. Tentu saja bagiku, lo. Entah buat kawan yang lain. Yang jelas "selera tidak dapat diperdebatkan". Intinya sebenarnya asal kenyang. tapi diputer-puter. Biar apa ya.............

Untuk menjadikan sebagai menu mewah harus dibandrol dengan harga mahal. Dengan pertimbangan bahan bakunya sedikit. Namun pindang baung memang terkenal rasanya di atas ikan lain. Dan tentu saja kelas pindang. Akan beda kalau dipepes, digoreng, atau dengan menu lain.

Keadaan alam yang semakin menurun kualitasnya berimbas pada penurunan produktivitas ikan baung. Kalau mau diputer-puter lagi sebenarnya kemampuan alam menyediakan stok pangan untuk penghuni semakin menurun. Apalagi pertumuhan jumlah manusia lebih tinggi dari pertumnuhan produksi pangannya. Oleh karenanya perlu intensifikasi, perlunya zona larangan tangkap, perlu zona ekosistem sebagai nursery fishnya ikan baung, harus penegakan hukum terhadap penagkapan ikan denagn bahan beracun, stroom dan lain sebagainya. Terima kasih, Anda belum menutup blog orang ngoceh ini. Iseng-iseng pengisi waktu, ya.

Upaya budidayapun sudah digalakkan sejak tahun 1990an, bahkan sebelumnya. Tercatat kalau tidak salah BBAT Sukabumi di Selabintana (sekarang BBPBAT) berhasil memijahkan ikan baung. dan disusul berturut-turut oleh balai pemerintah dan penangkar ikan baung.

Ikan baung sebagai ikan sungai perlu oksigen yang tinggi dalam budidayanya. Dalam skala usaha, ikan baung baung akan susah dibudidayakan dalam wadah yang stagtan (diam). Dalam pengertian banyak mengalami kegagalan. Minimal pertumbuhan lambat, kalau tidak mati. Budidaya yang berhasil harus meniru habitat alamnya dengan kondisi air mengalir. Usaha budidaya baung di sangkar atau keramba apung di sungai sudah banyak dilakukan, terutama dengan sangkar bambu. Inilah tipe budidaya baung yang ideal untuk diterapkan. Dan satu syarat lagi, pakannya harus ikan rucah.

Beberapa warung kuliner yang menyediakan pindang baung ini tidak mau menerima ikan baung dari hasil budidaya di kolam. Tekstur dagingnya lembek, tidak kenyal seperti yang dari penangkapan di alam. Bisa jadi baung yang dipelihara di sangkarpun bila diberi pakan pellet, tekstur dagngnya akan lebek juga. Oleh karenanya pakannya dari ikan rucah hasil tangkapan di periaran umum. Toh harganya bisa jadi di bawah harga pellet pabrikan.


Sampai kapan kita masih bisa menikmati pindang baung, kita tunggu para teknis perikanan baung dan pelaku usaha lainnya yang membudidayakannya di sangkar atau keramba jaring apung. tentu saja berbilang bulan dan tahun harganya semakin meningkat. belum mempertimbangkan inflasinya. Akan semakin sedikit penikmat baung yang akan merasakannya. Saat ini baru betul-betul pindang baung termasuk menu super mewah.


Bagi yang telat silahkan menikmati pindang patin atau pindang lelepun juga enak. Biar gak ada monopoli perpindangan, ya. Setuju ?

Tuesday, March 28, 2017

Pindang Lele juga Enak


Pindang lele belum layak naik menjadi menu. Namun saya menjadikan pindang lele sebagai menu saya. Maklum saya dari golomgan bawah. Rasanya menurut saya sih enak, dan juga sedap nian. Saat kehabisan menu, tinggal ambil lele yang besar di kolam belakang rumah.

Seperti halnya dalam pembuatan abon lele, pindang lele mengharuskan ikan yang tua (umur 1 tahun atau menggunakan afkir induk akan lebih bagus lagi hasilnya). Pada pindang baung dan patinpun mengharuskan ikan besar dan cukup tua, sehingga ketika direbus tidak menjadi lunak apalagi hancur. Di warung-warung yang menjajakan pindang baung dan patin ini, sebelum dihidangkan daging baung/patin direbus dulu, kemudian ditiriskan. Ini menghindari daging terlalu lunak. Bila sudah dipesan, daging diambil dan direbus dalam air bumbu resep racikan khas masing-masing kuliner.

Pada pecel lele menggunakan ukuran ikan 8-12 ekor/kg ini akan akan hancur bila dijadikan pindang. Dengan adanya penambahan menu pindang lele, maka akan menjadi solusi untuk mengeluarkan produksi ikan lele yang berlebih ini. dengan pemeliharaan lanjutan selama beberapa bulan lagi akan siap dijadikan pindang lele. Ukuran minimal yang pantas dipindang adalah ukuran per kg 3 ekor, makin besar makin bagus. Ini mungkin bisa dijadikan segemntasi usaha untuk memnuhi permintaan pindang lele ini. Ada lagi segmentasi pasar untuk memenuhi permintaan dari pemancingan.

Dari segi rasa (sekali lagi selera tidak dapat diperdebatkan), tidak kalah dengan patin dan baung. Ikan lele adalah ikan kelas bawah, paling tinggi derajadnya hanya sebagai kelas menengah. Hal ini masih mengingat bahwa lele dipelihara pada kolam kotor. Berbeda halnya dengan ikan baung pada kolam bersih, dan patin ddipelihara di kolam yang tidak sekotor pada ikan lele.


Selamat membuat resep pindang lele Anda sendiri dan nikmati hasilnya.

Demikian postingan ringan ini, Mohon koreksinya.

Pindang Patin sebagai Substitusi Pindang Baung




Di Sumatra kuliner pindang baung seolah menu utama. Seiring dengan ikan baung yang mulai langka, maka diperkenalkan ikan patin sebagai penggantinya. Dikatakan mulai langka, karena adanya ikan baung hanya waktu tertentu saat perairan umum susut airnya. Saat ini ikan perairan umum naik semua. Ikan dari kolam tidak laku atau minimal orang lebih memlih ikan dari perairan umum yang lebih enak dan kenyal dagingnya.

Ikan patin sebagai substitusi ikan baung tidak akan berhasil, bila budidaya baung sukses. Namun bukan yang dikembangkan di kolam, tetapi harus dikembangkam di perairan umum. Ikan baung yang dikembangkan di kolam masih terasa lembek. Sebenarnya yang menjadikan ikan baung mempunyai tekstur yang kenyal adalah dari pakannya. Bila diberi pakan pellet akan lembek dagingnya. Dengan ikan rucah yang mudah didapatkan di periaran umum sebagai pakannya, ikan baung ini akan mempunyai tekstur daging yang lebih kenyal.

Keberhasilan budidaya ikan baung di peraiarn umum sangat dipengaruhi oleh kualitas airnya. Bila kualitas lingkungan rusak, tidak akan menjadi habitat ikab baung yang cocok pada air mengalir. Air mengalir ini adalah tandanya kualitas air yang baik yang bisa digunakan untuk budidaya ikan baung.

Soal selera tidak dapat diperdebatkan. Sampai kapan ikan patin sukses menggantikan ikan baung sebagai pindang patin ini, yang jelas kita makan jalan terus. Tak ada baung, patin jadilah. Tak ada patin, tempe jadilah. Kalau saat kantong kempes.

Sejalan dengan tingkat pendapatan yang meningkat, maka tingkat keinginan juga meningkat. Namun limiting factorlah yang menentukan. Sampai kapan pindang baung bisa dihidangkan tidak ada yang tahu. Yang pasti ketersediannya mulai tidak menentu.

Semoga keduanya sukses. Pindang baung sukses berdampingan dengan pindang patin. Ada pilihan , kan. Tidak ada monopoli perpindangan. Pesan pindang patin dan jeruk anget (disingkat PBJA). Lemak nian. Selamat menikmati.


Share

by : Idesat